selalu BERISTIFAR BERSYUKUR BERLINDUNG KEPADA ALLAH

terapi ruqiah

terapi ruqiah
Bismillahirrahmaanirrahiim... Segala puji hanya milik Allah yang telah menciptakan jin dan manusia hanya untuk menyembah-Nya. Ia memberinya nikmat yang begitu banyak sehingga tidak bisa dihitung untuk disyukuri bukan untuk diingkari. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasululloh Muhammad SAW. yang telah diutus oleh Allah SWT untuk menjadi qudwah dan pembawa rahmat ke seluruh alam. Ia tidak meninggalkan kebaikan dan kebajikan sekecil apapun kecuali Ia telah ajarkan dan anjurkan kepada ummatnya. Dan ia tidak meninggalkan kejelekan dan keburukan sekecil apapun melainkan ia mentahdzir dan melarang umatnya untuk dilakukan, sehingga sempurnalah agama yang suci ini yang menjadi risalah beliau. Firman Allah : “Pada hari ini Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku sempurnakan pula nikmatKu atasmu dan Aku ridho Islam sebagai agamamu”. (QS Al Maidah 3).

Kerasukan atau Kesurupan Jin, Adakah?

Tak perlu lagi meragukan bahwa kesurupan jin itu memang ada. Pertanyaannya, bagaimana jin itu bisa merasuki seseorang hingga hilang kesadarannya. Serta mengapa ia merasuki yang ini, bukan yang itu. Apakah ada kriteria tertentu yang bisa dirasuki dan yang tidak?
Semua pertanyaan itu bisa kita jawab dengan mencari penjelasannya dalam Al Quran dan sunnah, baik eksplisit maupun implicit. Sebelum menjawab masalah kesurupan jin ada baiknya kita mengetahui apakah jin bisa kontak fisik langsung dengan manusia. Dalam hadits dari Abu Sa’id tentang pemuda dan ular di rumahnya di atas, jelas adanya kontak fisik antara jin yang menjelma dengan manusia.

Kemudian dalam hadits Shafiyah jin bisa masuk ke tubuh manusia dan menjalar layaknya peredaran darah. Itu menunjukkan dalam wujud aslinya jin bisa masuk ke dalam tubuh manusia dan memberi efek tertentu pada fisik dan jiwa.

Kesurupan jin diakui keberadaannya dalam Al Quran di mana Allah berfirman:
“Orang-orang yang makan riba tak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran penyakit gila.” (Qs. Al Baqarah : 275).

Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas ada seorang wanita yang datang kepada rasulullah saw minta disembuhkan dari penyakit ayan dengan doa. Rasulullah bersedia tapi menawarkan pilihan lain kalau dia mau, yaitu bersabar dan ia dijamin masuk surga. Ia menerima tawaran itu, tapi ia hanya minta kalau ayannya kambuh aurtanya tak terbuka. Rasulullah mendoakan agar auratnya tak terbuka. Sebagian ulama seperti Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan bahwa ayan yang menimpa wanita itu adalah akibat kesurupan jin.

Selain itu rasulullah juga pernah mengobati seorang anak kecil yang kesurupan jin hanya dengan meniup mulutnya sambil berkata: “Dengan nama Allah, aku hamba Allah, keluarlah wahai musuh Allah.” akhirnya jin itu pergi dan anak itu sembuh.


===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 96644021 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

Jin bisa berubah wujud (menjelma)

Inilah wujud jin yang biasa dilihat oleh manusia biasa dengan kasat mata. Penampakan seperti yang dituturkan oleh mereka yang ikut acara-acara melihat jin itu memang ada dan tidak perlu diingkari. Namun, yang mereka lihat itu ada dua kemungkinan:
  • Bayangan yang diciptakan setan untuk menipu mata orang tertentu. Maka tak heran kalau dalam satu rombongan hanya salah seorang yang melihat penampakan dan yang lainnya tidak.
  • Jelmaan dari jin itu sendiri, karena ia baru bisa dilihat manusia setelah menjelma. Jelmaan itu bisa berwujud manusia, bisa pula binatang atau apa saja yang Allah izinkan kepadanya.
Dalam sunnah yang sahihah ada dua jelmaan dari jin sehingga bisa dilihat oleh para sahabat, yaitu dalam wujud manusia dan dalam wujud seekor ular. Penampakan dalam wujud seorang manusia dialami oleh Abu Hurairah RA. Suatu ketika ia ditugasi rasulullah saw untuk menjaga harta zakat. Tapi pada malam harinya ada seorang laki-laki yang mencuri harta itu. ia berhasil ditangkap oleh Abu Hurairah tapi kemudian dilepaskan lagi karena ia minta belas kasihan dan berjanji tak kan mengulangi perbuatannya itu lagi. Tapi janji tinggallah janji, malam berikutnya ia datang lagi, dan begitu seterusnya sampai tiga malam berturut-turut. Tiap kali ia mencuri ia selalu tertangkap, tapi kemudian dilepaskan oleh Abu Hurairah karena iba. Sampai kali ketiga ia tertangkap dan mencoba menebusnya dengan memberitahukan senjata pengusir setan kepada Abu Hurairah yaitu ayat kursi. Setelah itu rasulullah saw bersabda: “Kali ini ia benar, meski sebetulnya ia adalah pembohong besar. Tahukah kau siapa dia?” jawab Abu Hurairah: “Tidak.” beliau meneruskan: “Dia adalah setan.” (kisah lengkapnya dalam sahih Al Bukhari hadits no. 2311).

Sedangkan penampakan dalam wujud ular disebutkan dalam hadits riwayat Muslim dalam sahihnya no. 2236 dari Abu As Saib maula Hisyam bin Zuhrah. Ia pernah berkunjung ke rumah Abu Sa’id Al Khudri ra. Ia menceritakan:
Ketika itu aku dapatkan ia (Abu Sa’id) sedang shalat, sehingga aku duduk menunggu ia selesai. Tiba-tiba aku mendengar suara pada bejana tempat minum di sisi rumah. Aku menoleh ke sana, dan ada seekor ular. Akupun meloncat untuk membunuh ular itu. Namun, Abu Sa’id memberi isyarat agar aku duduk. Aku akhirnya duduk menunggu.
Selesai shalat, ia menunjukkan padaku sebuah rumah di kampungnya. Ia berkata: “Kau lihat rumah itu?” jawabku: “Ya.” Ia kemudian bercerita:
Dulu di rumah itu tinggal seorang pemuda yang baru saja menjadi pengantin. Ketika itu kami berangkat bersama rasulullah saw ke Khandaq (dan pemuda itu ikut). Di tengah hari ia minta izin kepada rasulullah untuk bertemu istrinya. Rasulullah memberinya izin dan berpesan: “Bawa senjatamu! Aku kuatir nanti kau bertemu dengan orang-orang Bani Quraizhah di jalan.”
Pemuda tadi pulang dengan membawa senjatanya. Sesampainya di rumah, ia melihat sang istri berdiri di depan pintu. Langsung saja ia arahkan tombaknya kepada istrinya itu untuk dipukul. Ia cemburu mengapa berada di luar rumah. Tapi istrinya sempat berkata: “Tahan tombakmu. Masuklah ke dalam, nanti kau akan tahu mengapa aku berada di luar.”
Iapun masuk, dan ternyata ada seekor ular besar melingkar di atas ranjang. Si pemuda langsung menghunuskan tombaknya dan menusukkannya pada ular itu. terjadilah pergumulan. Ia keluar dan menancapkan tombak itu ke dinding rumah. Ular itu menggelepar di atas kepalanya. Tidak diketahui pasti mana yang lebih dulu mati, ular itu atukah sang pemuda (Kedua-duanya sama-sama mati).
Kami lalu menghadap rasulullah san melaporkan kejadian tersebut. kami katakan pada beliau: “Mohonlah pada Allah agar menghidupkan kembali sahabat kami ini.”
Beliau menjawab: “Sudahlah, mintakan saja ampun untuk teman kalian ini.”
Lalu beliau bersabda:
“Sesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah masuk Islam. Makanya, jika kalian melihat salah satu dari mereka (berwujud ular), berilah izin mereka sampai tiga hari. Bila setelah itu masih terlihat lagi, baru kalian boleh membunuhnya, karena ia adalah setan. Kuburkanlah sahabat kalian ini!”



===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 71464557 / 021 93740121 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

Jin Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

Jin Bisa Masuk ke Tubuh Manusia. Dalam hadits dari Shafiyah istri rasulullah saw, rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya setan itu berjalan pada tubuh manusia layaknya aliran darah.” (HR. Bukhari)

Dari hadits ini semakin nyata kehalusan setan dan bangsa jin lainnya. Artinya, ia bisa masuk ke tubuh manusia dan membisikinya untuk berbuat jahat. Ini pula penjelasan mengapa orang bisa kerasukan. Hanya saja jin tidak bisa merasuki semua orang. Kalaupun ia bisa masuk, belum tentu ia bisa merasuki jiwa orang tersebut.



===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 96644021 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

Jin Tak Dapat Dilihat

Jin adalah makhluk ghaib yang tak kan dapat dilihat oleh manusia biasa, kecuali yang diberikan izin oleh Allah seperti Nabi Sulaiman AS dan Nabi Muhammad saw. Hal itu terungkap dalam firman Allah tentang Iblis dan pengikutnya yang merupakan bagian dari jin:
“Sesungguhnya dia dan pengikutnya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tak bisa melihat mereka.” (Qs. Al A’raf : 27).

Jin adalah makhluk halus, tapi bukan makhluk kecil seperti virus dan bakteri. Virus dan bakteri masih bisa dilihat wujudnya dengan menggunakan bantuan alat. Sedangkan jin tak bisa dilihat dengan alat apapun. Ia sama dengan ruh yang posturnya besar, tapi tak bisa dilihat dan diraba.

Adapun penampakan yang biasa terlihat oleh sebagian orang yang kemudian mempercayainya sebagai wujud dari hantu dan sebangsanya, maka itu tak lain jelmaan dari setan yang berusaha menakut-nakuti manusia yang lemah iman untuk merusak tauhidnya. Dengan adanya penampakan seperti itu, setan bisa menggoda manusia untuk berbuat syirik, seperti melakukan upacara pengusiran setan yang bid’ah dan berbau syirik, minta izin kepada penunggu suatu tempat sebelum melakukan sesuatu, sampai pada minta kekayaan yang bisa mengeluarkan dari agama. na’udzu billah min dzalik!!

Fenomena dalam masyarakat yang percaya pada adanya makhluk halus dan berbagai mitos adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan. Kepercayaan itu sering kali menjurus pada kemusyrikan, dan minimal bid’ah salam akidah. Apalagi hal ini diperparah oleh tayangan televisi yang menyesatkan, seperti Gentayangan, Pemburu Hantu, Pesugihan dan lain-lain.

Akidah yang benar adalah akidah yang mempercayai adanya setan secara umum. Adapun penampakan yang dilihat oleh orang-orang yang memanggil setan dan lemah iman, hanyalah tipuan setan belaka, agar manusia tersesat dari jalan kebenaran. Olehnya, adanya mitos tentang hantu, genderuwo, kuntilanak, babi ngepet, nyi Roro Kidul dan lain sebagainya adalah jelmaan setan untuk menyesatkan orang-orang yang lemah iman.


===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 96644021 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

WUJUD ASLI JIN

Wujud asli jin tak ada yang tahu secara pasti bagaimana bentuknya. Rasulullah saw tidak pernah menerangkan bentuk fisiknya secara mendetail. Beliau hanya pernah menyinggung bahwa kalau shalat berjama’ah shafnya renggang, maka setan akan masuk dan beliau melihatnya sebesar anak kambing (Haditsnya diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Al Mundziri dalam At Targhib wa At Tarhib mengatakan sanadnya “la ba`sa bihi” (tidak mengapa)).

Dalam hadits lain rasulullah menyatakan bahwa jin itu kalau diikat bisa jadi mainan anak-anak. Ini semua menunjukkan bahwa postur tubuh jin tidaklah terlalu besar dalam bentuk aslinya. Sedangkan bentuk rupanya juga tak dijelaskan secara rinci dalam Al Quran maupun sunnah yang sahih. Hanya saja dalam Al Quran diisyaratkan bahwa setan yang merupakan salah satu jenis jin itu buruk rupa. Hal ini terungkap dalam surah Ash Shaf ayat 64-65. Di sana Allah mengumpamakan buah zaqqum yang keluar dari neraka jahannam untuk dikonsumsi para penghuni neraka dengan kepala setan.



===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 71464557 / 021 93740121 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

IBLIS DAN SETAN

Dalam AL Quran disebutkan suatu makhluk yang bernama Iblis. Ia mendurhakai perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam AS. Lalu siapakah Iblis ini? Apakah dia dari golongan jin ataukah malaikat, tapi yang jelas dia bukan manusia.

Ada sebagian pendapat ahli tafsir yang mengatakan bahwa Iblis adalah bagian dari malaikat, karena Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya: “Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam!” lalu merekapun sujud kecuali Iblis.” (Qs. Al Baqarah : 34). Dalam ayat ini Allah mengecualikan Iblis dari golongan malaikat. Individu yang dikecualikan dari suatu jenis menunjukkan bahwa individu tersebut berasal dari jenis yang dikecualikan itu. Pendapat ini bisa diterima akal. Akan tetapi dalam ayat lain Allah menegaskan dengan jelas bahwa Iblis termasuk jenis jin. Firman-Nya:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam!” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin…..” (Qs. Al Kahfi : 50).
Ayat ini dengan tegas menjelaskan bahwa Iblis itu dari golongan jin. Pertanyaan berikutnya, apakah Iblis itu nenek moyang jin sebagaimana Adam nenek moyan manusia? Belum ada dalil yang secara spesifik menyebutkan bahwa Iblis adalah nenek moyang jin, namun sebagian ulama berpendapat demikian. Wallahu a’lam.

Setelah Iblis durhaka kepada Allah, tidak mau sujud kepada Adam dan terusir dari surga akibatnya, maka diapun disebut setan. Sebutan setan ini berlaku untuk semua jin yang jahat dan menyesatkan manusia, dan merupakan anak buah dari Iblis. Iblis telah meminta kepada Allah untuk tetap hidup sampai hari kiamat, agar bisa menyesatkan manusia dan menjadi temannya nanti di neraka. Permintaan ini dikabulkan Allah, tapi Allah tetap akan menyiksanya dan orang-orang yang mengikutinya di hari pembalasan nanti. Allah SWT berfirman:
“Iblis berkata: “Berilah aku penangguhan (umur) sampai hari mereka dibangkitkan (kiamat).”
Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi penangguhan.” (Qs. Al A’raf : 14-15)
Selanjutnya Allah SWT berfirman lagi: “Sesungguhnya barangsiapa yang di antara mereka (manusia) yang mengikutimu, maka akan aku jadikan mereka isi neraka jahannam bersama dengan kamu semua.” (Qs. Al A’raf : 18).

Anak buah Iblis yang bertugas menggoda manusia inilah yang disebut setan. Pekerjaan mereka adalah menggoda anak keturunan Adam demi melaksanakan sumpah Iblis sebagaimana yang diabadikan Al Quran:
“Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, maka aku benar-benar akan (menyesatkan) mereka (manusia) dari jalan-Mu yang lurus. Lalu aku akan mendatangi mereka dari muka, belakang dan samping kanan dan kiri. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur.” (Qs. Al A’raf : 16-17).
Selanjutnya Allah mengingatkan kepada segenap keturunan Adam dalam firman-Nya:
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kalian dapat diperdaya oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan ibu bapa kalian (Adam dan Hawa) dari surga.” (Qs. Al A’raf : 27).





===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 96644021 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

HAKIKAT JIN

Jin berasal dari bahasa arab, olahan dari kata جَنَّ – يَجَنُّ yang berarti menjadi gelap, dan kata أَجَنَّ – يُجِنُّ yang berarti membungkus atau menutupi. Makanya makhluk yang tersembunyi dan tak bisa terlihat ini dinamakan jin. Allah SWT menciptakan tiga jenis makhluk yang dibekali akal dan diberi tugas untuk beribadah, yaitu malaikat, jin dan manusia.
Khusus untuk malaikat, ia adalah jenis makhluk yang memang diciptakan untuk selalu taat, dan mempunyai syariat tersendiri yang tidak sama dengan jin dan manusia. Adapun jin, meski memiliki dimensi yang berbeda, tapi ia hidup bersama dengan manusia dalam alam dunia, serta diharuskan mengikuti ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw sebagai syariat mereka. Dengan itulah mereka akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan mereka di dunia, sama persis dengan manusia.

Jin diciptakan dari api, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam firman-Nya:
وخلق الجان من مارج من نار
“Dan Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api.” (Qs. Ar Rahman (55): 15)

Dalam firman-Nya yang lain:
والجان خلقناه من قبل من نار سموم
“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Qs. Al Hijr (15):27).
Dalam hadits disebutkan dari Aisyah ra, rasulullah saw bersabda: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala, dan Adam diciptakan dari sesuatu yang digambarkan untuk kalian (tanah).” (Sahih Muslim no. 2996).

===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 96644021 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

RUQYAH dari Al Ustadz Maliki Sami’un, Lc

Saudaraku!!  
Ruqyah syariyah adalah cara pengobatan yang telah dilakukan oleh Rasululloh SAW. dan para sahabatnya. Beliau bersabda “Barang siapa yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya hendaklah ia berikan manfaat tsb”. Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi bersabda :”Tidak apa-apa dengan ruqyah selama tidak ada kesyirikan di dalamnya”. Sehingga penulis buku “Arraddul-Mubin“. Menyimpulkan berdasarkan fatwa-fatwa Al Lajnah Da’imah bahwa ada 4 hal yang boleh dilakukan dalam proses pengobatan Ruqyah Syar iyah, :
  1. Yang dibaca dalam ruqyah adalah ayat dan doa-doa Rasululloh yang ada dalam sunnahnya dan doa-doa   lain dengan syarat berbahasa arab dan diketahui maknanya.
  2. Amar ma’ruf nahi munkar, meruqyah yaitu mendakwahinya dengan batasan-batasan syar’i, seperti menyuruh dia bertaubat, mengajak ia masuk Islam dan melarang berbuat kezaliman.
  3. Memukul jin yang masuk ke dalam tubuh manusia jika ia enggan keluar dengan baik
  4. Meruqyah air untuk diminum dan dipakai mandi bagi orang yang sakit.
Demikian, semoga ruqyah bagian dari menghidupkan sunah Rasululloh SAW. sehingga Allah berikan berkah dan manfaat bagi kaum muslimin.

Al Ustadz Maliki Sami’un, Lc.
Terapi Ruqyah melayani pengobatan ruqyah/doa sesuai syariah Islam. Membersikan dan mencegah rumah, kantor dll dari ganguan-ganguan jin, syaiton atau makluk-makluk ghoib. call center 021 96644021 / 085283686699 / 081806828333