Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

Kerasukan atau Kesurupan Jin, Adakah?

Tak perlu lagi meragukan bahwa kesurupan jin itu memang ada. Pertanyaannya, bagaimana jin itu bisa merasuki seseorang hingga hilang kesadarannya. Serta mengapa ia merasuki yang ini, bukan yang itu. Apakah ada kriteria tertentu yang bisa dirasuki dan yang tidak? Semua pertanyaan itu bisa kita jawab dengan mencari penjelasannya dalam Al Quran dan sunnah, baik eksplisit maupun implicit. Sebelum menjawab masalah kesurupan jin ada baiknya kita mengetahui apakah jin bisa kontak fisik langsung dengan manusia. Dalam hadits dari Abu Sa’id tentang pemuda dan ular di rumahnya di atas, jelas adanya kontak fisik antara jin yang menjelma dengan manusia. Kemudian dalam hadits Shafiyah jin bisa masuk ke tubuh manusia dan menjalar layaknya peredaran darah. Itu menunjukkan dalam wujud aslinya jin bisa masuk ke dalam tubuh manusia dan memberi efek tertentu pada fisik dan jiwa. Kesurupan jin diakui keberadaannya dalam Al Quran di mana Allah berfirman: “Orang-orang yang makan riba tak dapat ber

Jin bisa berubah wujud (menjelma)

Inilah wujud jin yang biasa dilihat oleh manusia biasa dengan kasat mata. Penampakan seperti yang dituturkan oleh mereka yang ikut acara-acara melihat jin itu memang ada dan tidak perlu diingkari. Namun, yang mereka lihat itu ada dua kemungkinan: Bayangan yang diciptakan setan untuk menipu mata orang tertentu. Maka tak heran kalau dalam satu rombongan hanya salah seorang yang melihat penampakan dan yang lainnya tidak. Jelmaan dari jin itu sendiri, karena ia baru bisa dilihat manusia setelah menjelma. Jelmaan itu bisa berwujud manusia, bisa pula binatang atau apa saja yang Allah izinkan kepadanya. Dalam sunnah yang sahihah ada dua jelmaan dari jin sehingga bisa dilihat oleh para sahabat, yaitu dalam wujud manusia dan dalam wujud seekor ular . Penampakan dalam wujud seorang manusia dialami oleh Abu Hurairah RA. Suatu ketika ia ditugasi rasulullah saw untuk menjaga harta zakat. Tapi pada malam harinya ada seorang laki-laki yang mencuri harta itu. ia berhasil ditangkap oleh Abu Hurair

Jin Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

Gambar
Jin Bisa Masuk ke Tubuh Manusia . Dalam hadits dari Shafiyah istri rasulullah saw, rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya setan itu berjalan pada tubuh manusia layaknya aliran darah.” (HR. Bukhari) Dari hadits ini semakin nyata kehalusan setan dan bangsa jin lainnya. Artinya, ia bisa masuk ke tubuh manusia dan membisikinya untuk berbuat jahat. Ini pula penjelasan mengapa orang bisa kerasukan. Hanya saja jin tidak bisa merasuki semua orang. Kalaupun ia bisa masuk, belum tentu ia bisa merasuki jiwa orang tersebut. =========================== Layanan terapi ruqyah call 021 96644021 / 0852 8368 6699 , miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH .

Jin Tak Dapat Dilihat

Jin adalah makhluk ghaib yang tak kan dapat dilihat oleh manusia biasa, kecuali yang diberikan izin oleh Allah seperti Nabi Sulaiman AS dan Nabi Muhammad saw. Hal itu terungkap dalam firman Allah tentang Iblis dan pengikutnya yang merupakan bagian dari jin : “Sesungguhnya dia dan pengikutnya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tak bisa melihat mereka.” (Qs. Al A’raf : 27). Jin adalah makhluk halus, tapi bukan makhluk kecil seperti virus dan bakteri. Virus dan bakteri masih bisa dilihat wujudnya dengan menggunakan bantuan alat. Sedangkan jin tak bisa dilihat dengan alat apapun. Ia sama dengan ruh yang posturnya besar, tapi tak bisa dilihat dan diraba. Adapun penampakan yang biasa terlihat oleh sebagian orang yang kemudian mempercayainya sebagai wujud dari hantu dan sebangsanya, maka itu tak lain jelmaan dari setan yang berusaha menakut-nakuti manusia yang lemah iman untuk merusak tauhidnya. Dengan adanya penampakan seperti itu, setan bisa menggoda manusia untuk berbua

WUJUD ASLI JIN

Wujud asli jin tak ada yang tahu secara pasti bagaimana bentuknya. Rasulullah saw tidak pernah menerangkan bentuk fisiknya secara mendetail. Beliau hanya pernah menyinggung bahwa kalau shalat berjama’ah shafnya renggang, maka setan akan masuk dan beliau melihatnya sebesar anak kambing ( Haditsnya diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Al Mundziri dalam At Targhib wa At Tarhib mengatakan sanadnya “la ba`sa bihi” (tidak mengapa)). Dalam hadits lain rasulullah menyatakan bahwa jin itu kalau diikat bisa jadi mainan anak-anak. Ini semua menunjukkan bahwa postur tubuh jin tidaklah terlalu besar dalam bentuk aslinya. Sedangkan bentuk rupanya juga tak dijelaskan secara rinci dalam Al Quran maupun sunnah yang sahih. Hanya saja dalam Al Quran diisyaratkan bahwa setan yang merupakan salah satu jenis jin itu buruk rupa . Hal ini terungkap dalam surah Ash Shaf ayat 64-65 . Di sana Allah mengumpamakan buah zaqqum yang keluar dari neraka jahannam untuk dikonsumsi para penghuni neraka dengan kepala setan

IBLIS DAN SETAN

Gambar
Dalam AL Quran disebutkan suatu makhluk yang bernama Iblis . Ia mendurhakai perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam AS. Lalu siapakah Iblis ini? Apakah dia dari golongan jin ataukah malaikat, tapi yang jelas dia bukan manusia. Ada sebagian pendapat ahli tafsir yang mengatakan bahwa Iblis adalah bagian dari malaikat, karena Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya: “Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam!” lalu merekapun sujud kecuali Iblis.” (Qs. Al Baqarah : 34). Dalam ayat ini Allah mengecualikan Iblis dari golongan malaikat. Individu yang dikecualikan dari suatu jenis menunjukkan bahwa individu tersebut berasal dari jenis yang dikecualikan itu. Pendapat ini bisa diterima akal. Akan tetapi dalam ayat lain Allah menegaskan dengan jelas bahwa Iblis termasuk jenis jin . Firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam!” maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan

HAKIKAT JIN

Jin berasal dari bahasa arab, olahan dari kata جَنَّ – يَجَنُّ yang berarti menjadi gelap , dan kata أَجَنَّ – يُجِنُّ yang berarti membungkus atau menutupi . Makanya makhluk yang tersembunyi dan tak bisa terlihat ini dinamakan jin . Allah SWT menciptakan tiga jenis makhluk yang dibekali akal dan diberi tugas untuk beribadah, yaitu malaikat, jin dan manusia. Khusus untuk malaikat, ia adalah jenis makhluk yang memang diciptakan untuk selalu taat, dan mempunyai syariat tersendiri yang tidak sama dengan jin dan manusia. Adapun jin, meski memiliki dimensi yang berbeda, tapi ia hidup bersama dengan manusia dalam alam dunia, serta diharuskan mengikuti ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw sebagai syariat mereka. Dengan itulah mereka akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan mereka di dunia, sama persis dengan manusia. Jin diciptakan dari api, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam firman-Nya: وخلق الجان من مارج من نار “Dan Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api.”

RUQYAH dari Al Ustadz Maliki Sami’un, Lc

Gambar
Saudaraku!!   Ruqyah syariyah adalah cara pengobatan yang telah dilakukan oleh Rasululloh SAW. dan para sahabatnya. Beliau bersabda “Barang siapa yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya hendaklah ia berikan manfaat tsb”. Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim , Nabi bersabda : ”Tidak apa-apa dengan ruqyah selama tidak ada kesyirikan di dalamnya” . Sehingga penulis buku “Arraddul-Mubin“ . Menyimpulkan berdasarkan fatwa-fatwa Al Lajnah Da’imah bahwa ada 4 hal yang boleh dilakukan dalam proses pengobatan Ruqyah Syar iyah , : Yang dibaca dalam ruqyah adalah ayat dan doa-doa Rasululloh yang ada dalam sunnahnya dan doa-doa   lain dengan syarat berbahasa arab dan diketahui maknanya. Amar ma’ruf nahi munkar, meruqyah yaitu mendakwahinya dengan batasan-batasan syar’i, seperti menyuruh dia bertaubat, mengajak ia masuk Islam dan melarang berbuat kezaliman. Memukul jin yang masuk ke dalam tubuh manusia jika ia enggan keluar dengan baik Meruqyah air untuk diminum d