Jin bisa berubah wujud (menjelma)

Inilah wujud jin yang biasa dilihat oleh manusia biasa dengan kasat mata. Penampakan seperti yang dituturkan oleh mereka yang ikut acara-acara melihat jin itu memang ada dan tidak perlu diingkari. Namun, yang mereka lihat itu ada dua kemungkinan:
  • Bayangan yang diciptakan setan untuk menipu mata orang tertentu. Maka tak heran kalau dalam satu rombongan hanya salah seorang yang melihat penampakan dan yang lainnya tidak.
  • Jelmaan dari jin itu sendiri, karena ia baru bisa dilihat manusia setelah menjelma. Jelmaan itu bisa berwujud manusia, bisa pula binatang atau apa saja yang Allah izinkan kepadanya.
Dalam sunnah yang sahihah ada dua jelmaan dari jin sehingga bisa dilihat oleh para sahabat, yaitu dalam wujud manusia dan dalam wujud seekor ular. Penampakan dalam wujud seorang manusia dialami oleh Abu Hurairah RA. Suatu ketika ia ditugasi rasulullah saw untuk menjaga harta zakat. Tapi pada malam harinya ada seorang laki-laki yang mencuri harta itu. ia berhasil ditangkap oleh Abu Hurairah tapi kemudian dilepaskan lagi karena ia minta belas kasihan dan berjanji tak kan mengulangi perbuatannya itu lagi. Tapi janji tinggallah janji, malam berikutnya ia datang lagi, dan begitu seterusnya sampai tiga malam berturut-turut. Tiap kali ia mencuri ia selalu tertangkap, tapi kemudian dilepaskan oleh Abu Hurairah karena iba. Sampai kali ketiga ia tertangkap dan mencoba menebusnya dengan memberitahukan senjata pengusir setan kepada Abu Hurairah yaitu ayat kursi. Setelah itu rasulullah saw bersabda: “Kali ini ia benar, meski sebetulnya ia adalah pembohong besar. Tahukah kau siapa dia?” jawab Abu Hurairah: “Tidak.” beliau meneruskan: “Dia adalah setan.” (kisah lengkapnya dalam sahih Al Bukhari hadits no. 2311).

Sedangkan penampakan dalam wujud ular disebutkan dalam hadits riwayat Muslim dalam sahihnya no. 2236 dari Abu As Saib maula Hisyam bin Zuhrah. Ia pernah berkunjung ke rumah Abu Sa’id Al Khudri ra. Ia menceritakan:
Ketika itu aku dapatkan ia (Abu Sa’id) sedang shalat, sehingga aku duduk menunggu ia selesai. Tiba-tiba aku mendengar suara pada bejana tempat minum di sisi rumah. Aku menoleh ke sana, dan ada seekor ular. Akupun meloncat untuk membunuh ular itu. Namun, Abu Sa’id memberi isyarat agar aku duduk. Aku akhirnya duduk menunggu.
Selesai shalat, ia menunjukkan padaku sebuah rumah di kampungnya. Ia berkata: “Kau lihat rumah itu?” jawabku: “Ya.” Ia kemudian bercerita:
Dulu di rumah itu tinggal seorang pemuda yang baru saja menjadi pengantin. Ketika itu kami berangkat bersama rasulullah saw ke Khandaq (dan pemuda itu ikut). Di tengah hari ia minta izin kepada rasulullah untuk bertemu istrinya. Rasulullah memberinya izin dan berpesan: “Bawa senjatamu! Aku kuatir nanti kau bertemu dengan orang-orang Bani Quraizhah di jalan.”
Pemuda tadi pulang dengan membawa senjatanya. Sesampainya di rumah, ia melihat sang istri berdiri di depan pintu. Langsung saja ia arahkan tombaknya kepada istrinya itu untuk dipukul. Ia cemburu mengapa berada di luar rumah. Tapi istrinya sempat berkata: “Tahan tombakmu. Masuklah ke dalam, nanti kau akan tahu mengapa aku berada di luar.”
Iapun masuk, dan ternyata ada seekor ular besar melingkar di atas ranjang. Si pemuda langsung menghunuskan tombaknya dan menusukkannya pada ular itu. terjadilah pergumulan. Ia keluar dan menancapkan tombak itu ke dinding rumah. Ular itu menggelepar di atas kepalanya. Tidak diketahui pasti mana yang lebih dulu mati, ular itu atukah sang pemuda (Kedua-duanya sama-sama mati).
Kami lalu menghadap rasulullah san melaporkan kejadian tersebut. kami katakan pada beliau: “Mohonlah pada Allah agar menghidupkan kembali sahabat kami ini.”
Beliau menjawab: “Sudahlah, mintakan saja ampun untuk teman kalian ini.”
Lalu beliau bersabda:
“Sesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah masuk Islam. Makanya, jika kalian melihat salah satu dari mereka (berwujud ular), berilah izin mereka sampai tiga hari. Bila setelah itu masih terlihat lagi, baru kalian boleh membunuhnya, karena ia adalah setan. Kuburkanlah sahabat kalian ini!”



===========================
Layanan terapi ruqyah call 021 71464557 / 021 93740121 / 0852 8368 6699, miliki juga cd, vcd, kaset, buku RUQYAH.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUQYAH dari Al Ustadz Maliki Sami’un, Lc

Ruqyah Tempat Usaha

Beda Sihir Dengan Gangguan Jin